Terapi Penyakit Jantung Bisa Lho Dilakukan di Rumah

blogger templates
Teknologi untuk terapi gangguan irama jantung seperti pemasangan alat pacemaker dan  ICD (implantable cardioverter-defibrillators)  sudah sangat meningkat. Dengan pemasangan pacemaker, pasien jantung harus kontrol teratur setiap 3-4 bulan untuk memonitor kondisi dari pacemaker dan irama jantung dari pasien.
Pemeriksaan rutin ini pun terkadang cukup menghabiskan waktu dan mengganggu aktivitas pasien. Selain itu, penjadwalan kontrol secara konvensional dapat menyebabkan keterlambatan pendeteksian perubahan status dan risiko penurunan kondisi fisik pasien. Alat yang tidak berfungsi dengan baik dapat mengancam nyawa pasien dan dapat terjadi tanpa tanda-tanda sebelumnya.
Teknologi internet saat ini sudah menjadi medium yang sangat baik untuk mentransfer data dan memiliki potensi tidak terbatas di dalam dunia kesehatan. Penelitian yang dipresentasikan di 23rd Annual Scientific Sessions of the North American Society of Pacing and Electrophysiology (NASPE) menemukan alat ‘telemedicine’ sistim home monitoring untuk mereka dengan ICD dan pacemaker yang juga dapat berfungsi untuk mengurangi jumlah kunjungan ke dokter dan mendeteksi adanya gangguan irama jantung dalam waktu singkat.
Teknologi ini mampu mengirimkan informasi secara otomatis dari pacemaker dan ICD melalui jaringan GPRS ke server yang terjaga keamanannya. Setelah data dianalisa di server, seluruh data dari awal pendeteksian akan ditampilkan kepada dokter yang berwenang. Dalam keadaan darurat, dokter yang berwenang dapat menerima pesan dalam bentuk SMS, fax, ataupun email. Tergantung dari kebutuhan dan kondisi pasien, data dapat dikirin harian, mingguan, bulanan, atau ketika merasakan adanya gejala yang mengganggu.

Berbagai penelitian yang sudah diterbitkan baik di pubmed maupun europace oxford journal menyatakan berbagai keuntungan dari alat ini. Home monitoring berbentuk seperti layaknya telepon genggam yang dilengkapi dengan transmitter spesial. Menggunakan antena tersebut, pacemaker dan ICD dapat mengirimkan data medis dari jantung yang dapat disembungkan secara langsung melalui saluran yang aman ke dokter yang berwenang melalui teknologi telepon genggam (GSM) dimana data akan ditansmisikan dalam format SMS (Short Message Service).

Dengan home monitoring, dokter yang berwenang dapat mengevaluasi kondisi gangguan pada pasien seperti timbulnya aritmia (gangguan irama jantung) tiba-tiba, terapi (shock) yang dikirimkan dari implan, kondisi baterai dan metal dari implant.
Teknologi terbaru ini akan menjamin mobilitas dan otonomi dari pasien. Dengan kemampuan mentransmisikan informasi dari saluran telepon, pasien akan memiliki kenyamanan mengetahui bahwa kondisi mereka tetap dapat dimonitor di manapun mereka berada. Teknologi yang masih tergolong baru di Indonesia saat ini sudah tersedia di Klinik Kardiovaskular RS. Hospital Cinere. Sistem ini aman dan kecanggihan pendeteksian awal akan memberikan jaminan bagi perawatan pasien.













.