Saat ini, berdasarkan penelitian yang dipresentasikan di the American Heart Association’s Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology Annual Conference 2009, pemeriksaan skrining urin (air seni) suatu saat dapat memprediksi penyakit jantung koroner. Pemeriksaan non-invasif tersebut melibatkan analisis proteome yang dapat memperkirakan aterosklerosis dan panyakit jantung koroner di masa depan.
Air kencing |
Analisis proteome menunjukkan pola protein di dalam cairan tubuh, seperti darah dan urin. Dengan menggunakan 2 teknik untuk menganalisis spesimen (spektrometri massa dan elektroforesis kapiler), para peneliti dapat secara simultan mengidentifikasi ribuan protein dalam satu kali pemeriksaan.
Muehlen dkk mengatakan bahwa fragmen protein tersebut hanya dapat ditemukan pada pasien dengan penyakit jantung koroner dimana grup pasien tersebut membentuk pola proteome. Ke-17 fragmen protein yang telah diidentifikasikan oleh para peneliti yang berkaitan dengan penyakit aterosklerosis adalah fragment kolagen yang diketahui merupakan bagian permukaan dari plak atau sumbatan aterosklerotis.
Para peneliti membandingkan hasil pemeriksaan 67 orang yang terbagi atas grup dengan pemeriksaan proteome dan grup yang melakukan pemeriksaan angiografi koroner. “Keakuratan pola pemeriksaan proteome dari urin mencapai 84%,” kata Muehlen.