Dalam studi ini, peneliti di Brigham and Women’s Hospital and Harvard Medical SchooldiBoston mengumpulkan data dari 38.022 perempuan, yang tidak pernah didiagnosis AMD. Salah satu penulisnya, William G. Christen, mengatakan bahwa data pengamatan mereka masih dalam uji acak, sehingga perlu konfirmasi lebih lanjut lagi.
“Tetapi pesan yang ingin diambil sudah terlihat sederhana dan kuat,” tambah Christen. “Minyak ikan, yaitu asam lemak Omega-3 yang ditemukan pada ikan, telah lama dianggap dapat melindungi tubuh dari penyakit jantung juga mempunyai manfaat yang signifikan dalam pencegahan utama dari AMD di antara para wanita yang tidak terdeteksi atau tidak terdeteksi tanda-tanda awal dari penyakit, dan belum didiagnosis dengan penyakit AMD.” lanjutnya.
Penelitian ini meneliti tentang kebiasaan makan dari para partisipan, termasuk asam lemak omega-3 dan omega-6, datanya dikumpulkan dan kesehatan mata mereka dipantau sampai 10 tahun. Hasilnya, wanita yang mengonsumsi banyak asam lemak Omega-3 memiliki resiko 38 persen lebih rendah mengembangkan AMD dibandingkan dengan mereka yang makan lebih sedikit asam lemak Omega-3.
Dengan mengonsumsi ikan sebanyak satu atau lebih dalam seminggu beresiko 42 persen lebih rendah terkena AMD dibandingkan dengan yang mengonsumsi ikan satu porsi dalam sebulan. Christen mengatakan bahwa resiko lebih rendah ini tampaknya disebabkan karena mengonsumsi ikan tuna dan dark-meat fish. Selain itu peneliti juga menemukan sebuah saran bahwa konsumsi yang lebih tinggi dari salah satu asam lemak Omega-6 (linoleic acid) dimungkinkan sebenarnya meningkatkan risiko terkena AMD, namun para peneliti tidak menelitinya lebih lanjut.
sumber: klikdokter(dot)com