Pembahasan tidak berhenti dalam mengungkap pengaruh teknologi terhadap durasi tidur, jajak pendapat juga menemukan begitu banyak orang Amerika yang tidak senang dengan kualitas tidur mereka. Tercatat sepertiga orang dewasa di AS tidur kurang dari tujuh jam dalam sehari, dan fakta itu menempatkan mereka pada risiko gangguan kesehatan yang serius.
Hasil dari penelitian menemukan bahwa paparan cahaya yang didapatkan orang dari layar komputer atau alat lain sebaiknya dikurangi sebelum tidur. Cahaya dapat menghambat hormon pengirim sinyal ke otak yang memerintahkan tubuh beristirahat. Hormon itu disebut melatonin.
Rosenberg juga mengatakan bahwa alasan lain waktu tidur menjadi tertunda karena orang-orang terjebak dalam kesenangan menggunakan komputer dan alat lainnya.
Sekitar seperempat responden dalam jajak pendapat mengatakan mereka tidur dengan menyimpan ponsel di ranjang dan sekitar 10% mengatakan mereka seringkali terbangun setidaknya beberapa menit di tengah malam karena harus menjawab telpon, sms atau email. Hal itu lebih sering dilaporkan oleh responden berusia muda, yakni 18% responden 13-19 dan 20% responden usia 19-29. Para responden juga melaporkan keluhan mengantuk saat berkendara. Setengah dari responden usia 19 -29 mengaku setidaknya pernah mengantuk satu kali dalam sebulan akibat berkurangnya jam istirahat.
sumber: klikdokter(dot)com