Tandur Tulang atau Bone Graft Membantu Proses Regenerasi Tulang

blogger templates
Bahan tandur tulang (bone graft) yang diproduksi oleh BATAN Jakarta bersifat biokompatibel dan tidak sitotoksik terhadap jaringan tubuh, serta mampu meningkatkan proses diferensiasi dan mineralisasi sel tulang (yaitu osteoblast) dalam proses regenerasi tulang. Temuan ini merupakan kesimpulan disertasi drg Corputty Johan, yang akrab dipanggil dengan drg. Ronny, dalam sidang terbuka promosi doktornya di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKGUI) Kamis (13/8). Penelitian drg.Ronny dilakukan di Lab Oral Biologi FKG UI, sedangkan penyediaan bone graft dilakukan di Lab Biologi BATAN Jakarta.
Tulang rahang, seperti tulang pada umumnya, terbentuk dari sel-sel tulang yaitu osteosit, osteoklas, dan osteoblas. Osteosit berfungsi dalam pembuatan matriks tulang, osteoklas berfungsi untuk menghancurkan tulang, sedangkan osteoblas adalah sel spesifik pembentuk tulang. Tulang merupakan jaringan yang bersifat dinamis, di mana proses pembentukan dan penghancuran terjadi secara bergantian dan dikenal sebagai proses remodelling tulang. Bila terjadi kerusakan pada tulang maka akan terjadi regenerasi.

Banyak penelitian yang melaporkan penggunaan bone graft dalam proses regenerasi tulang. Bone graft juga digunakan untuk mempertahankan tinggi dan tebal tulang alveolar setelah pencabutan gigi, mengingat setelah tindakan tersebut tulang alveolar akan mengalami perubahan bentuk dalam arah vertikal maupun horizontal selama 6 bulan pertama. Caranya adalah dengan mengisi soket bekas pencabutan gigi dengan bone graft, namun penyediaan bahan bone graft di Indonesia masih terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan bone graft, sejak tahun 1992 Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah memproduksi bahan demineralized freeze dried bone (DFDB) yang telah digunakan di bidang bedah orthopedi dengan hasil memuaskan.

Penelitian yang dilakukan Ronny ini bertujuan untuk mengevaluasi perilaku sel osteoblas manusia dalam proses regenerasi tulang, bila ditransplantasikan dengan DFDB produksi BATAN untuk tindakan preservasi tulang alveolar. Hasilnya menunjukkan bahwa bahan tersebut aman dan cocok untuk jaringan tubuh (biokompatibel), namun dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitas bahan tersebut secara klinis.

Bertindak selaku ketua promotor dalam Sidang Disertasi ini adalah Prof Tri Budi W. Rahardjo, drg, MS yang sekaligus salah satu Guru Besar Tetap Ilmu Kedokteran Gigi FKG UI. Drg. Ronny sendiri merupakan salah satu Staf Pengajar Departemen Bedah Mulut FKG UI dan meraih penghargaan dosen teladan dalam HUT FKG UI tahun 2004. Beliau aktif dalam berbagai organisasi ahli bedah mulut di dalam maupun luar negeri, dan sering menjadi pembicara di berbagai forum ilmiah!













.