Susu Untuk Kesehatan Gigi
Meskipun susu sapi mengandung gula dengan persentase mencapai 5 %, namun utamanya gula tersebut adalah laktosa. Di bandingkan jenis gula yang lain seperti glukosa atau fruktosa, laktosa adalah gula dengan sifat kariogenik paling rendah. Selain itu, susu kaya akan kalsium, fosfat, kasein, dan komponen protein lain yang dapat menghambat terjadinya karies. Dalam satu penelitian bahkan disimpulkan bahwa susu dapat digunakan secara aman sebagai pengganti saliva (air liur) pada pasien-pasien yang menderita hiposalivasi.
Pada penelitian lain, diketahui bahwa susu tidak meningkatkan resiko karies, bahkan ekstrak protein dapat menghambat hancurnya email gigi karena asam – yang disebut demineralisasi email. Sebagian besar penelitian epidemiologi yang baru-baru ini dilakukan tentang hubungan konsumsi gula dan karies gigi menemukan hubungan yang negatif, dengan kata lain, konsumsi susu tidak menyebabkan karies gigi.
Namun sayangnya para ibu sering kali memberikan susu di dalam botol sebagai pengantar tidur anak, sehingga anak jatuh tertidur dalam keadaan masih mengemut susu dari botol. Susu yang dihisapnya akan menggenangi seluruh permukaan gigi, dan menjadi makanan bagi bakteri yang kemudian akan memfermentasinya menjadi asam. Asam tersebut akan melarutkan email gigi anak, sehingga terjadilah apa yang disebut nursing bottle caries.
Di samping itu, penambahan gula pada susu meskipun hanya dalam jumlah kecil dapat meningkatkan resiko terjadinya karies. Oleh karena itu tidak disarankan bagi para ibu utk menambahkan gula saat membuatkan susu formula untuk anaknya.
Keju Mencegah Karies Gigi
Keju mungkin bukan makanan favorit semua orang, namun bahan makanan ini meraih popularitas yang cukup tinggi seantero dunia. Selain rasanya yang begitu lezat bila dikombinasikan dengan aneka jenis makanan, keju banyak disebut-sebut sebagai jenis makanan yang dapat mencegah karies gigi. Keju merupakan salah satu dairy product yang kaya akan kalsium. Penelitian eksperimental membuktikan bahwa keju memperkuat gigi dengan mencegah demineralisasi gigi, mempercepat aliran saliva (air liur), dan meningkatkan pH saliva.
Kalsium yang terkandung dalam keju juga meningkatkan konsentrasi kalsium pada plak gigi, sehingga membantu terjadinya remineralisasi gigi – yaitu tergantikannya mineral-mineral gigi yang telah larut oleh karena asam. Keju juga mengandung casein phosphopeptide yang penting untuk proses remineralisasi gigi.
Keju mengandung laktosa dengan kadar yang sangat rendah sehingga hampir dapat diabaikan. Oleh karena itu keju adalah sumber kalsium yang sangat baik bagi orang-orang yang tidak dapat mentoleransi laktosa (lactose intolerance). Laktosa, seperti yang telah disinggung di atas, adalah karbohidrat utama yang terkandung dalam susu.
Keju, utamanya keju keras seperti keju Cheddar atau Swiss, kaya akan kalsium namun rendah laktosa, sehingga American Academy of Pediatrics merekomendasikan keju sebagai bagian dari diet anak-anak dengan lactose intolerance. Demikian juga untuk orang dewasa yang mengalami gejala-gejala seperti diare atau konstipasi bila meminum susu, dapat menjadikan keju sebagai sumber kalsium.
Perlu diperhatikan bahwa asupan keju yang cukup efektif untuk menimbulkan efek positif seperti yang telah dipaparkan di atas adalah tidak lebih dari 5 g per hari.
Berry dan Apel = Sahabat Gigi
Buah berry, seperti cranberry dan blueberry adalah sumber flavonoid yang memiliki efek anti bakteri dan dapat menghambat terjadinya karies. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa cranberry menurunkan jumlah bakteri dalam air liur.
Mekanisme yang dikemukakan oleh sang peneliti adalah buah berry mengandung komponen bioaktif yang memiliki efek antimikroba dengan cara menghambat perlekatan bakteri ke permukaan gigi. Dengan demikian bakteri tidak dapat berkolonisasi di permukaan gigi.
Dulu, memakan apel setelah makan dianjurkan sebagai cara untuk membersihkan gigi. Apel juga sejak lama menjadi buah yang dihubungkan erat dengan kesehatan gigi. Konsumsi apel menjadi rangsang mekanik untuk meningkatkan aliran saliva. Apel juga merupakan sumber yang baik dari senyawa polifenol, yang dapat mengurangi perkembangan karies.
Dibutuhkan penelitian lebih lanjut lagi untuk memperkuat bukti-bukti bahwa buah-buahan tersebut memang dapat mencegah karies. Namun demikian, memperbanyak asupan buah dan sayuran yang merupakan sumber flavonoid adalah diet yang baik bagi kesehatan tubuh secara umum dan khususnya kesehatan gigi!
sumber: klikdokter(dot)com