Dunia pertanian saat ini terus mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan oleh banyak hal. Harga gabah rendah, pupuk mahal, sering gagal panen, kebutuhan meningkat, dan masih banyak lagi masalah yang dihadapi oleh para petani sehingga mereka terpaksa menjual lahan pertaniannya. Nah, apa lagi perubahan sosial dibidang pertanian? Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Masyarakat Menyukai Produk Pertanian Dari Swalayan
Masyarakat lebih suka produk pertanian dari swalayan. Mereka menganggap bahwa kualitas produk dari swalayan itu lebih baik. Walaupun kondisinya sudah tidak segar lagi dan harganya lebih mahal. Sehingga produk hasil petani lokal kurang laku di pasar.
2. Masyarakat Lebih Suka Produk Pertanian Impor
Seperti biasa, masyarakat memang lebih suka produk impor karena dianggap kualitasnya lebih bagus dan harganya lebih murah. Walaupun produk pertanian impor entah diapakan terlebih dahulu supaya bisa bertahan lama. Sekali lagi, petani lokal dirugikan.
3. Petani Gemar Menjual Lahan Pertaniannya
Karena produk pertaniannya kurang laku ditambah dengan harga pupuk serta resiko gagal panen yang tinggi membuat petani terpaksa menjual lahan pertaniannya.
4. Banyak Petani Beralih Profesi
Banyak petani yang lebih memilih beralih profesi menjadi tenaga kerja di suatu industri. Walaupun penghasilan yang didapat tidak seberapa. Namun hasilnya lebih pasti dibandingkan saat menjadi petani.
5. Petani Pintar Bermunculan
Petani yang berasal dari lulusan fakultas pertanian pun bermunculan. Petani ini lebih pintar tentang cara pengolahan sampai pendistribusiannya. Hasilnya, produk pertanian di negeri ini kualitasnya tidak kalah dengan produk pertanian dari luar negeri atau impor.
Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Catatan Harian