Gejala
Akan timbul sekitar 3 minggu sampai 6 bulan setelah berhubungan intim / sex, umumnya ditandai dengan :
- Timbul benjolan dan luka di sekitar alat kelamin
- Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya tidak terasa sakit
- Dalam beberapa minggu luka akan hilang, namun justru bakteri akan menetap pada tubuh dan penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh Lecet-lecet ini akan hilang juga, dan virus akan menyerang bagian tubuh lain
- Terkadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti gejala flu
- Muncul bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan intim/ seks.
- Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa-apa, setelah 5-10 tahun penyakit ini akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung
- Pada perempuan hamil, penyakit ini dapat menular kepada bayi yang dikandungnya yang mengakibatkan kerusakan kulit, hati, limpa dan bahkan keterbelakangan mental.
Syphilis memiliki beberapa tahapan penyebaran infeksi pada tubuh manusia:
- Tahap I (Sipilis Primer)
Terjadi 9-10 hari setelah terinfeksi Timbul luka yang tidak nyeri di penis, bibir kemaluan atau leher rahim
- Tahap II (Sipilis Sekunder)
Terjadi beberapa bulan setelah tahap pertama Gejala berupa kelainan kulit bercak kemerahan tidak gatal, terutama pada telapak tangan dan kaki. Ada pembesaran kelenjar getah bening di seluruh tubuh. Bisa juga berupa kutil di sekitar alat kelamin dan anus
- Tahap III (Sipilis Laten)
Tidak ada keluhan ataupun gejala, namun infeksi berlanjut menyerang alat-alat atau bagian tubuh lainnya. Kondisi ini hanya dapat dilihat melalui pemeriksaan darah khusus sipilis
- Tahap IV (Sipilis Tersier)
Timbul 5-30 tahun setelah tahap sipilis II. Terdapat kerusakan pada alat tubuh penting yang menetap pada otak, pembuluh darah dan jantung, serabut saraf dan sumsum tulang belakang. Pada bayi dan anak-anak akan menimbulkan: - Kelainan bentuk wajah - Kelainan tulang - Kebutaan, ketulian - Kelainan bentuk gigi yang khas - Kelainan kulit - Bahkan dapat menyebabkan bayi yang dilahirkan meninggal
Pengobatan
Antibiotik dapat digunakan sebagai perawatan jika dapat terdeteksi dini. Namun pengobatan tidak dapat mengembalikan kerusakan yang terjadi akibat penyakit ini. Konsultasikan segera kepada dokter spesialis jika keluhan berlanjut.