HSV sendiri ada dua macam meski keduanya dapat saling berhubungan, yaitu tipe 1 yang dikaitkan dengan infeksi di daerah bibir dan rongga mulut dan tipe 2 yang bermanifestasi di genital (alat kelamin). Begitu seseorang terinfeksi HSV baik tipe 1 maupun tipe 2, virus ini akan terus berada di syaraf dalam keadaan laten dan sewaktu-waktu penyakit ini dapat kambuh lagi.
Gmbr. Infeksi herpes pada penderita dua hari setelah onset (sumber : http://www.lib.uiowa.edu) |
Pertama kali seseorang merasakan serangan virus herpes simpleks ini, umumnya keluhannya jauh lebih berat daripada serangan kambuhan (rekuren) meski ada sebagian kasus dimana keluhan pasien sangat ringan bahkan tidak terasa apa-apa. Gejala umum dari infeksi HSV tipe 1 adalah yang disebut herpetic gingivostomatitis. Periode inkubasi umumnya 4 hingga 5 hari kemudian gejala diawali dengan demam. Pasien dapat merasa rasa sakit, panas dan perih atau gatal terutama pada saat makan dan minum. Gusi dapat membengkak dan mudah berdarah.
Gambar. Herpes labialis, vesikel telah pecah dan menjadi krusta ( Sumber : http://dermnetnz.org/viral/herpes-simplex.html ) |
Selain herpetic gingivostomatitis, HSV tipe 1 juga dapat bermanifestasi di bibir dan sering disebut herpes labialis. Gejalanya kurang lebih sama dengan yang telah dikemukakan di atas.
Bagaimana cara penularannya?Infeksi ini dapat diteruskan dari seseorang yang sedang mengalami infeksi aktif, atau dari penderita tanpa gejala apapun. Pada saat sedang dalam keadaan aktif, virus berada di saliva (liur) dan sekresi genital dan dapat berada di situ selama sedang terjadi serangan klinis dan beberapa hari atau minggu setelahnya. Penyebaran virus dapat terjadi dengan kontak langsung dengan sekresi yang terinfeksi atau dengan kontak langsung dengan kulit penderita di daerah yang terinfeksi. Kenyataan bahwa penyakit ini sering ditularkan selama kegiatan vaginal, anal ataupun oral seks membuat penyakit herpes sering dikategorikan sebagai sexual transmitted disease.
Apa yang menjadi pemicu virus yang sedang dalam keadaan laten menjadi aktif kembali?
Rekurensi atau kambuhnya penyakit ini sering dikaitkan dengan menurunnya imun tubuh, atau pada saat penderita mengalami stress emosional. Selain itu radiasi ultraviolet yaitu paparan sinar matahari yang berlebihan, faktor hormonal, atau adanya infeksi lain dan trauma pada daerah yang terkena juga dapat menjadi faktor pemicu aktifnya virus herpes simpleks ini. Namun pada banyak kasus ada juga kemungkinan penyakit herpes kambuh tanpa alasan yang jelas. Umumnya penyakit ini akan sembuh dalam waktu 7-10 hari tanpa menyisakan jaringan parut. Bila keluhan tidak begitu berat, infeksi HSV tipe 1 ini tidak membutuhkan perawatan. Namun kebanyakan kasus membutuhkan perawatan dengan obat antivirus contohnya aciclovir!