Arti Haid Menstruasi Masalah Gangguan dan Mengatasi Nyeri Saat Haid Datang Bulan

blogger templates
WASPADAI GANGGUAN SAAT DATANG BULAN
Haid atau disebut juga menstruasi adalah proses peluruhan dinding rahim yang terdiri dari darah dan jaringan tubuh. Dengan kata lain, menstruasi adalah suatu proses pembersihan rahim terhadap pembuluh darah, kelenjar-kelenjar dan sel-sel yang tidak terpakai karena tidak adanya pembuahan atau kehamilan. Menstruasi merupakan proses normal yang dialami wanita tiap bulan.
Siklus haid normal adalah 21-35 hari sekali dengan lama haid sekitar 4-7 hari dan jumlah darah haid normal yang dikeluarkan sekitar 30-40 ml. Usia normal wanita mendapatkan haid pertama kali adalah umur 8-18 tahun. Menstruasi akan berhenti dengan sendirinya saat wanita berusia 40-50 tahun, yang dikenal dengan istilah menopause.
Sebagian besar wanita mengalami nyeri haid dari gejala yang ringan sampai yang berat dan ini merupakan masalah terutama bagi wanita yang bekerja karena menyebabkan aktivitas berkurang. Hal ini mengakibatkan turunnya kinerja. Penderita nyeri haid di Indonesia sampai saat ini belum diketahui angka kejadiannya, tetapi di beberapa Rumah Sakit dijumpai sebesar 10,7 - 13,1% dari jumlah kunjungan wanita usia reproduksi.
MASALAH YANG DI HADAPAI SAAT DATANG BULAN 
Hampir separuh populasi wanita usia reproduksi mengalami sindrom pra menstruasi atau biasa disingkat PMS (Pre-Menstruation Syndrome). Gejalanya sangat beragam dan berbeda antara penderita satu dengan yang lain. Sekitar 40% wanita usia 14-50 tahun mengalami sindrom PMS. Tipe PMS ada beberapa macam. Dr Guy E. Abraham, ahli kandungan dan kebidanan dari Fakultas Kedokteran UCLA, AS membagi PMS menjadi 4 tipe berdasarkan gejalanya:

1. PMS tipe A (Anxiety)
PMS tipe A ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil, bahkan ada beberapa yang mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat haid. Gejala ini timbul karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron, hormon estrogen terlalu tinggi dibanding hormon progesteron.

2. PMS tipe H (Hyperhydration)
PMS tipe H memiliki gejala edema (pembengkakan), perut kembung, yeri pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid. Pembengkakan ini disebabkan oleh berkumpulnya air pada jaringan di luar sel (ekstrasel) karena tingginya asupan garam atau gula pada diet penderita.

3. PMS tipe C (Craving)
PMS tipe C ditandai dengan rasa lapar ingin mengkonsumsi makanan yang manis dan karbohidrat sederhana. Umumnya setelah 20 menit menyantap gula dalam jumlah banyak akan timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang terkadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat.

4. PMS tipe D (Depression)
PMS tipe D ditandai dengan gejala depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata. PMS tipe ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon
Gejala lain yang banyak dialami pada hari pertama atau satu hari sebelum datang bulan banyak wanita mengeluh nyeri atau kram perut. Gangguan ini tidak termasuk dalam PMS tetapi datang bersamaan dengan gejala PMS. Nyeri haid yang hebat disebut dengan dismenorea, ada 2 jenis dismenorae :
  • Nyeri haid primer, timbul sejak haid pertama dan akan pulih dengan sendirinya. Nyeri haid ini normal tetapi dapat berlebihan apabila dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis, seperti : stres, penyempitan pembuluh darah, kurang darah, kondisi tubuh yang menurun. Gejala ini tidak membahayakan kesehatan akan hilang begitu haid datang.
  • Nyeri haid sekunder, yaitu jika ada penyakit yang datang kemudian. Penyebabnya adalah kelainan seperti infeksi rahim, kista, tumor disekitar kandungan atau kelainan kedudukan rahim yang menetap, endometriosis yaitu kelainan letak lapisan dinding rahim yang menyebar keluar rahim, sehingga menjelang menstruasi akan dirasakan sakit yang luar biasa.
ATASI KELUHAN NYERI HAID DENGAN KIRANTI SEHAT DATANG BULAN
Kiranti Sehat Datang Bulan
adalah minuman kesehatan dengan bentuk praktis ready-to-drink terbuat dari rempah alami dan diproses dengan cara yang higienis sehingga aman untuk dikonsumsi.

Keunggulan dari Kiranti Sehat Datang Bulan adalah :
  • Rasa yang enak
  • Formulasi rasional dan terstandar
  • Bahan alami segar
  • Khasiat Kiranti telah teruji klinis dan aman
Manfaat Kiranti Sehat Datang Bulan :
  • Memperlancar haid
  • Mengatasi keluhan haid, seperti : nyeri, letih, lesu
  • Mengatasi bau badan
Dengan mengkonsumsi Kiranti Sehat Datang Bulan maka tubuh akan bersih, sehat dan segar. Kita akan merasakan hari-hari haid seperti hari-hari biasa, tanpa adanya keluhan haid.

MANFAAT BAHAN ALAM YANG TERKANDUNG DALAM KIRANTI SEHAT DATANG BULAN
Bahan alam yang terkandung didalam Kiranti Sehat Datang Bulan yang dipercaya dapat mengatasi nyeri saat haid adalah :
  • Curcuma domesticae Rhizoma
Rimpang kunyit (Curcuma domesticae Rhizoma) mengandung senyawa kurkumin dan minyak atsiri yang memiliki efek estrogenik yang dalam jumlah kecil dapat mempercepat dimulainya haid apabila diminum pada fase luteum. Curcumin juga mempunyai efek antioksidan, antikanker, antijamur, antibakteri, antiinflamasi, menurunkan kadar kolesterol, hepatoprotektor, imunostimulan. Kunyit juga mengandung arturmerone yang memiliki aktivitas untuk menghentikan pendarahan dan melancarkan haid, mengatasi yeri haid, mencegah keputihan dan bau badan, serta dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit
  • Tamarindi Pulpa
Asam jawa (Tamarindi Pulpa) secara turun temurun digunakan berpasangan dengan kunyit yang disebut jamu kunyit asam. Asam jawa bersinergi dengan kunyit membantu melancarkan pencernaan dan memberikan rasa asam yang enak dan menyegarkan sewaktu diminum.
  • Kaempferia galanga Rhizoma
Rimpang kencur (Kaempferia galanga Rhizoma) mengandung p-metoksi sinamat, minyak atsiri, kaempferol yang bersifat oksitoksik (mempengaruhi siklus haid). Kencur juga memiliki efek analgesik, antijamur / antibakteri. Dengan demikian kencur dapat membantu memperlancar haid dan mencegah keputihan serta bau badan
  • Zingiberis Rhizoma
Rimpang jahe (Zingiberis Rhizoma) mengandung gingerol,dan minyak atsiri  yang bersifat tonikum (memperkuat tubuh), analgesik (penghilang rasa sakit), antiinflamasi (antiradang). Dengan demikian  jahe dapat mengurangi rasa sakit/nyeri dan menguatkan tubuh, sehingga tubuh tetap bugar saat haid
  •  Arengae pinnata Fructose
Selain memberikan rasa manis dan aroma yang khas, gula jawa (Arengae pinnata Fructose) merupakan sumber energi sehingga dapat menjaga stamina
  • Cinnamomi Cortex
Kayu manis (Cinnamomi Cortex) mengandung o-metoksiinamaldehida yang bersifat antimikroba dan mengatasi dismenorrhea

KIRANTI SEHAT DATANG BULAN TELAH TERUJI KLINIS
Pada tanggal 22 Mei 2005 Menteri Kesehatan RI DR. Dr. Siti Fadillah memberikan predikat OBAT HERBAL TERSTANDAR kepada Kiranti Sehat Datang Bulan.
Obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah distandardisasi.
Kiranti   mendapatkan  predikat   Obat  herbal  terstandar karena telah memenuhi memenuhi kriteria :
  1. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Kiranti Sehat Datang Bulan dinyatakan aman untuk dikonsumsi berdasarkan pengujian toksisitas akut dan sub akut yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  2. Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/praklinik. Kiranti telah terbukti memiliki efek analgesik. Penelitian dilakukan dengan bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  3. Telah  dilakukan  standardisasi  terhadap  bahan  baku  yang  di gunakan dalam produk jadi.
  4. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.

Pustaka  :
  1. Anonim. Monograph of Medicinal plants. World Health Organization. 1999.
  2. Anonim. Futotherapeutisch Formularium. Konin Klijke Nederlandse Maatschappij Terbevorinjder pharmacie. 1990.
  3. Dep. Kes RI. Materia Medica Indonesia. 1996
  4. JonesIII HW. Benign diseases of the vulva and vagina. In : Novak’s Text Book of Gynecology, 11th ed. Baltimore : William & Wilkins Inc, 1998; 570-5
  5. Salerno Lj. Leucorrhea.In : Sciarra JJ, ed. Gynecology and obstetrics, Rev ed. Philadelphia : Harper and Row, Publisher, 1992; 26: 1 – 5
  6. Gant NF, Cuningham FG. Basic Gynecology and Obstetric, 1 st ed. Connecticut : Prentice-Hall International Inc, 1993; 43 – 53
  7. www.indomedia.com/intisari/599.html













.